1. Pengertian Public Relations
Public Relations berasal dari dua kata yaitu, public dan relations. Agar dapat memperjelas arti dari Public Relations itu sendiri, perlu kita ketahui pengertian dari tiap kata tersebut.
Pengertian
Public (publik) adalah sekelompok
orang yang mempunyai perhatian pada sesuatu hal yang sama, mempunyai minat dan
kepentingan yang sama. Publik
dapat merupakan grup kecil, terdiri atas orang-orang dengan jumlah sedikit juga
dapat merupakan kelompok besar. Biasanya individu-individu yang termasuk dalam
kelompok itu mempunyai rasa solidaritas terhadap kelompoknya, walaupun tidak
terikat oleh struktur yang nyata, tidak berada pada suatu tempat atau ruangan
dan tidak mempunyai hubungan langsung (Abdurrachman,2001:28).
Sedangkan
istilah Relations dalam terjemahan
bahasa Indonesia (dengan istilah jamak) mengandung arti adanya hubungan timbal
balik atau two-way-communication
(Abdurrachman,2001:29)
Dengan
demikian, public relations memiliki
pengertian hubungan antar publik dengan bersifat two-way-communication yaitu terjadinya komunikasi timbal-balik (dua
arah).
Pengertian
Public Relations secara luas dapat
kita telaah dari pendapat para pakar untuk kemudian kita simpulkan, sehingga
kita dapat mencermati isi dari pengertian. Didalam buku Dasar-dasar Public Relations
oleh Drs. Soleh Soemirat, M.S. dan Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, definisi dari
beberapa ahli adalah sebagai berikut :
1.1
Definisi
dari Public Relations News :
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi
terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang,
sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan
program-program komunikasi untuk
memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.”
1.2 Definisi Public Relations
dari Cutlip dan Center
Menyatakan : ”Public Relations
is the distinctive management function which help establish and mutual lines of
communications, understanding, acceptance and cooperation between an
organization and its public”.
Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan
kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik,
serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian
dan dukungan publik.
1.3
Definisi
J.C. Seidel, direktur PR, Division of housing, State New York berbunyi :
PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk
memperoleh goodwill (kemauan baik)
dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas. Ke dalam
mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan keluar memberikan
pernyataan-pernyataan.
1.4 W. Emerson Reck, Direktur PR Universitas
Colgate mengemukakan :
PR adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan,
dan tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar
individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill (kemauan baik) dari publik. Kedua, pembuatan
kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan untuk menjamin adanya pengertian dan
penghargaan yang menyeluruh.
(Ardianto dan Sumirat,2002:12)
2. Fungsi Public Relations
Dalam konsepnya, fungsi Public Relations ketika menjalankan
tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator maupun
organisator adalah sebagai berikut :
2.1
Menunjang
kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
2.2
Membina
hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal.
2.3
Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan
informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada
organisasi.
2.4
Melayani
publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.
2.5
Operasional dan organisasi public relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara
organisasi dengan publiknya. (Ruslan,1995:10)
Bertrand R.Canfield dalam
bukunya yang berjudul Public Relations:
Principles and Problems, mengemukakan fungsi Public Relations sebagai
berikut:
* It should serve the public’s interest,
(mengabdi kepada kepentingan umum).
* Maintain good communication,
(memelihara komunikasi yang baik).
* Stress good morals and
manners,
(menitik beratkan moral dan perilaku yang
baik).
(Yulianita,2005:49)
Maka fungsi
inti dari Public Relations dapat
dirumuskan sebagai berikut :
* Menunjang kegiatan manajemen dalam
mencapai tujuan organisasi.
* Membina hubungan harmonis antara organisasi
dengan publik,
baik publik
eksternal maupun publik internal.
* Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi
kepentingan umum.
3. Tujuan
Public Relations
Tujuan Public Relations dapat kita kaji melalui beberapa pendapat para
ahli, yaitu :
3.1 Menurut Charles S.
Steinberg
Menciptakan opini publik yang favourable tentang kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh badan yang bersangkutan.
3.2 Menurut Dimmock
Marshall Cs.
- Secara positif
Berusaha untuk mendapatkan dan
menambah penelitian dari goodwill suatu organisasi atau badan.
- Secara defensive
Berusaha untuk membela diri
terhadap pendapat masyarakat yang bernada negatif, bila mana diserang dan
serangan itu kurang wajar, padahal
organisasi atau badan kita benar (hal ini bisa terjadi akibat kesalahpahaman). Dengan demikian tindakan
ini adalah salah satu aspek penjagaan atau pertahanan.
3.3 Frank Jefkins
Meningkatkan favourable
image atau citra yang baik dan mengurangi atau mengikis habis sama sekali unfavourable image atau citra yang buruk
terhadap organisasi tersebut.
(Yulianita,2005:42)
Dengan
keseluruhan paparan mengenai tujuan Public
Relations diatas pada intinya adalah menunjukkan “ citra ”, dimana citra
itu perlu dibentuk, dijaga dan dipelihara agar citra organisasi tidak menurun
atau rusak.
4. Kegiatan-Kegiatan
Public Relations
Jenis pekerjaan yang dilaksanakan oleh seseorang public relations officer tentunya
berbeda antara suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Masing-masing
mempunyai kemampuan yang tidak sama.
Kegiatan Public
Relations dalam setahun dapat terdiri dari sebagian atau seluruhnya sebagai
berikut :
4.1 Menulis dan mendistribusikan berita-berita
baru,foto-foto dan tulisan- tulisan
untuk pers serta menyusun daftar pers.
4.2 Mengatur konferensi pers,resepsi dan
kunjungn-kunjungan ke fasilitas.
4.3 Memelihara pelayanan informasi media.
4.4 Mengatur wawancara pers,radio dan televisi
dengan manajemen.
4.5 Memberikan instruksi kepada juru foto dan
merawat perpustakaan foto.
4.6 Menyunting dan menerbitkan majalah atau
surat kabar pegawai serta mengatur alat-alat komunikasi intern lainnya seperti
kaset, video, slide, majalah dinding dan sebagainya.
4.7 Menulis dan memproduksi barang cetakan seperti
bacaan tentang pendidikan, sejarah perusahaan, laporan tahunan, bacaan
pengenalan bagi para pegawai baru,
poster-poster pendidikan untuk sekolah dan sebagainya.
4.8
Memesan bahan audio visual seperti film-film
dokumenter, penyajian slide secara sinkron,kaset video beserta
pendistribusiannya,pendaftaran, pertunjukan dan pemeliharaannya.
4.9
Mengatur dan menyamakan identitas perusahaan serta
corak gedung seperti logo,paduan warna,tanda kendaraan dan sebagainya.
4.10 enangani usaha
sponsor public relations.
4.11 engatur kunjungan ke
pabrik serta kunjungan-kunjungan serupa, misalnya penerbangan, pelayaran, kunjungan
ke lokasi dan sebagainya.
4.12 Menghadiri rapat-rapat direksi dan
pertemuan-pertemuan produksi,pemasaran,penjualan
dan pertemuan para eksekutif lainnya.
4.13 Menghadiri konferensi-konferensi para penjual
dan penyalur.
4.14 Berhubungan dengan konsultan public relations, jika diperlukan.
4.15 Melatih staf
public relations.
4.16 Berhubungan dengan politisi dan pegawai
negeri.
4.17 Merayakan
ulang tahun perusahaan
4.18 Menangani umpan balik lewat kliping
pers,siaran radio/televisi dan memonitor laporan-laporan dari luar.
4.19 Menganalisis umpan balik dan mengevaluasi
hasil usahanya, sehubungan dengan tujuan yang telah ditentukan. (Jefkins,1992:52)
5. Publik dalam Public
Relations
Publik yang dijadikan sasaran Public Relations sangat penting untuk
dipahami secara seksama karena teknik komunikasi yang dilancarkan dan media
yang digunakan ditentukan oleh yang dijadikan sasarannya. Publik sasaran dari
kegiatan humas terbagi menjadi dua jenis kelompok besar, yakni publik intern
dan publik ekstern.
Publik intern adalah orang-orang yang bergiat di dalam
organisasi (perusahaan, instansi, lembaga, badan, dan sebagainya) dan yang
secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu.
Mereka terdiri atas karyawan, pemegang saham, dan lain sebagainya
(Effendy,2002:107).
Publik ekstern terdiri atas orang-orang atau
anggota-anggota masyarakat diluar oraganisasi, baik yang ada kaitannya dengan
organisasi maupun diharapkan atau diduga ada kaitannya dengan organisasi, yaitu
pelanggan, komunitas, pemerintah, pers, dan lain sebagainya (Effendy,2002:111).
Publik dalam Public
Relations disebut juga stake holders,
yakni kumpulan dari orang-orang atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan. Unsur dalam stake holders antara lain :
5.1
Pemegang
saham
5.2
Karyawan
dan manajemen
5.3
Keluarga
karyawan
5.4
Kreditor
5.5
Konsumen
5.6
Pemasok
5.7
Komunitas
5.8
Pemerintah
(Kasali,2003:10)
Dalam
unsur-unsur stake holders tersebut
dapat diklasifikasikan beberapa publik, yaitu :
* Publik
Internal dan publik Eksternal
Internal publik yaitu publik yang
berada di dalam organisasi/perusahaan
seperti supervisor, karyawan pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi
perusahaan. Eksternal publik secara organik tidak berkaitan langsung dengan
perusahaan seperti pers, pemerintah, pendidik/dosen, pelanggan, komunitas dan
pemasok.
* Publik
primer, sekunder dan marginal
Publik primer bisa sangat
membantu atau merintangi upaya suatu perusahaan. Publik
sekunder adalah publik yang tidak begitu penting. Contoh, anggota Federal Rreserve Board of Governor (dewan gubernur cadangan
federal) yang ikut mengatur masalah perbankan, menjadi publik primer untuk
sebuah yang menunggu rotasi secara teratur, dimana anggota legislatif dan
masyarakat menjadi publik sekundernya.
* Publik tradisional dan publik masa depan
Karyawan
dan pelanggan adalah publik tradisional, mahasiswa/pelajar,peneliti, konsumen
potensial, dosen, dan pejabat pemerintah (madya) adalah publik masa depan.
* Proponents, opponent,
dan uncommitted
Di antara
publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak (proponents)
dan ada yang tidak peduli (uncommitted).
Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih
melihat permasalahan.
* Silent majority
dan vocal minority
Dilihat
dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint
(keluhan) atau mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vocal (aktif)
dan yang silent (pasif). Publik
penulis di surat kabar umumnya adalah the
vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak
banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tidak kelihatan suara
atau pendapatnya. (Kasali,2003:11)
6 Tugas
Public Relations
Untuk
meraih tujuan dari Public Relations yang
beberapa diantaranya adalah memperoleh opini publik yang favorable dan menciptakan kerja sama yang baik antar berbagai
publik, kegiatan Public Relations
harus dikerahkan kepada publik internal dan eksternal.
Publik Internal adalah publik yang berada didalam
organisasi, seperti karyawan, manajer, direksi, organisasi yang ada dalam
perusahaan, dan lain sebagainya dan yang dimaksud dengan Publik Eksternal yaitu
publik yang berada diluar organisasi, seperti pers, pemerintah, lembaga
pendidikan, komunitas dan lain sebagainya.
Menurut Oemi
Abdurrachman, M.A. dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Public Relations mengenai tugas dan sasaran dari publik
yang disebutkan diatas, dapat kita deskripsikan sebagai berikut:
6.1 Internal Public Relations
Mencapai karyawan yang mempunyai
kegairahan kerja adalah tujuan Internal Public Relations”. Tugas-tugas
yang harus dilaksanakan dalam Internal
Public Relations diantaranya adalah :
6.1.1 Menciptakan suasana yang menyenangkan antara
pimpinan dan bawahan, pimpinan yang merupakan feed back berdasarkan pada
good human relations sesuai dengan prinsip semua Public Relations.
6.1.2 Menyelenggarakan
komunikasi yang sifatnya persuasif dan informatif. Ia harus menganalisa tentang
policy kepegawaian (personal policy), termasuk gaji/upah,
honorarium, dan kesejahteraan karyawan lainnya ; menganalisa apa yang telah
dilaksanakan dalam internal public relations ; mengadakan survey tentang
attitudes para karyawan terhadap instansi itu dan kegiatan-kegiatannya.
Maksudnya adalah untuk mengetahui apakah sikap mereka itu acuh tak acuh, tidak well-informed,
salah pengertian, dan sebagainya yang dapat menimbulkan sesuatu yang tidak
diharapkan, yang memerlukan penjelasan, perbaikan-perbaikan demi tercapainya
keuntungan dan kepuasan bersama.
Internal
Public Relations yang
baik adalah yang memperlakukan tiap karyawannya dengan sikap yang sama, tanpa
membeda-bedakan tingkat, pendidikan, dan lain-lain. Tapi bertindak adil, tidak
memihak suatu golongan, jujur dan bijaksana, sebab tiap anggota mulai dari
pimpinan sampai dengan pesuruh merupakan bagian dari keseluruhan badan itu.
6.2 Eksternal Public
Relations
Salah satu tujuan Eksternal Public
Relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang diluar
badan/instansi hingga terbentuklah opini publik yang favorable terhadap badan itu.
Bagi suatu perusahaan hubungan-hubungan
dengan publik diluar perusahaan itu merupakan suatu keharusan di dalam
usaha-usaha untuk :
6.2.1 Memperluas langganan.
6.2.2 Memperkenalkan
produksi.
6.2.3 Mencari
modal dan hubungan.
6.2.4 Memperbaiki
hubungan dengan serikat-serikat buruh, mencegah pemogokan-pemogokan dan
mempertahankan karyawan-karyawan yang cakap, efektif dan produktif dalam
kerjanya.
6.2.5 Memecahkan
persoalan-persoalan atau kesulitan-kesulitan yang sedang dihadapi, dan
lain-lain.
Berdasarkan itu, tugas penting Eksternal
Public Relations adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya
informatif dan persuasif, yang ditujukan diluar badan itu.
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam Eksternal
Public Relations atas dasar memperoleh dukungan, pengertian dan kepercayaan
dari publik luar (eksternal public), menciptakan kesediaan kerja sama
dari publik adalah :
* Menilai sikap dan opini publik terhadap
kepemimpinan, menilai para pegawai dan metode yang digunakan.
* Memberi
advies dan counsel pada pimpinan tentang segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan Public Relations
mengenai perbaikan-perbaikan, kegiatan-kegiatan, dan lain-lain.
* Memberikan
penerangan-penerangan yang obyektif, agar publik tetap informed tentang
segala aktifitas dan perkembangan badan itu.
* Menyusun
staf yang efektif untuk bagian itu.
Komunikasi dengan eksternal publik dapat
diselenggarakan diantaranya dengan :
* Personal
contact (kontak pribadi)
* Press release
* Press relations
* Press conference &
press briefings
* Publicity
* Radio dan televisi
* Film
* Media
komunikasi dan informasi lainnya.
0 comments:
Post a Comment