A.
PENGERTIAN ISLAM
Pengertian Islam bisa kita bedah dari dua aspek, yaitu aspek bahasa dan aspek istilah.
Menurut bahasa
Dari segi bahasa, Islam berasal dari kata salima yang mengandung
arti selamat dan damai. Dari kata salima, selanjutnya diubah menjadi bentuk
aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian.
Menurut Istilah
Adapun dari segi istilah,
(ditinjau dari sisi subyek manusia terhadap dinul Islam), Islam adalah
‘ketundukan seorang hamba kepada wahyu Ilahi yang diturunkan kepada para nabi
dan rasul khususnya Muhammad SAW guna dijadikan pedoman hidup dan juga sebagai
hukum/ aturan Allah SWT yang dapat membimbing umat manusia ke jalan yang lurus,
menuju ke kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sesungguhnya agama di
sisi Allah adalah Islam [Surat Ali Imron ayat 19]
.الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي
وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا.
Pada hari ini telah Aku
(Allah) sempurnakan agama (Islam) bagi kalian, dan telah aku sempurnakan
nikmat-Ku untuk kalian dan aku ridho Islam sebagai agama kalian ... [Surat
al-Maidah ayat 3]
|
B.
PENGERTIAN IMAN
Menurut bahasa Pengertian iman adalah membenarkan. Sedangkan menurut
istiah Syar’i, Pengertian iman adalah menyakini dengan hati, mengucapkan dengan
lisan serta membuktikanya dengan amal perbuatan.
Pengertian Iman dan Rukun Iman
1. Iman Kepada Allah
2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepada rasul-rasul Allah
5. Iman kepada hari kiamat
6. Iman kepada qodar
Rukun iman yang terdapat dalam pengertian iman ini
di sebutkan dalam hadist, ketika malaikat jibril bertanya kepada Nabi Muhammad
SAW tentang iman , lalu beliau menjawab : artinya “( Iman adalah ) engkau
percaya kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya, hari
akhir, dan percaya kepada taqdirNya, yang baik dan yang buruk”
C.
HAL-HAL YANG DAPAT MERUSAK KEISLAMAN DAN KEIMANAN SESEORANG
I.
Orang Islam yang Mencampuri
Ibadahnya dengan Keyakinan dan Perbuatan Syirik
Syirik adalah segala keyakinan dan amalan yang semestinya hanya
untuk Allah tetapi dilakukan untuk selain Allah. Contoh-contoh nyata keyakinan
dan perbuatan syirik antara lain:
I. Berdoa, mengharap, minta
pertolongan, berpasrah diri kepada selain Allah.
Berdoa kepada jin, memanggil atau meminta wangsit atau minta pertolongan kepada
orang yang sudah mati agar hajatnya diberi kelancaran dan keberhasilan.
II.
Rasa
takut kepada selain Allah, seperti takutnya kepada tempat keramat, takut kualat
/ mendapatkan malapetaka jika tidak mengikuti aturan-aturan yang dibuat jin,
juru kunci kuburan atau juru kunci tempat-tempat keramat..
III.
Menyembelih
hewan untuk selain Allah, yaitu menyembelih hewan-hewan tertentu dengan
syarat-syarat tertentu dengan niat untuk persembahan, sesajen, hadiah, mahar,
tebusan sebagai syarat untuk mendapatkan keselamatan, terhindar dari mara
bahaya atau agar keinginannya dapat terkabul.
IV.
Nazar
untuk selain Allah Misal; “Kalau cita-cita saya berhasil, saya akan memberi
hadiah pada kuburan keramat di desa”.Semua amalan dan keyakinan tersebut masuk
dalam kategori syirik besar dan pelakunya menjadi musyrik, kafir, keluar dari Islam.
إِنَّ اللَّهَ
لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ
يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni apabila mereka
menyekutukanNya, dan Allah mengampuni dosa selain syirik bagi siapa saja yang
Dia kehendaki. Barang siapa yang berbuat syirik maka sungguh ia telah melakukan
perbuatan dosa besar. [Surat Annisa ayat 48]
II.
Menjadikan Manusia / Makhluk
sebagai Perantara Untuk lebih Mendekatkan diri kepada Allah
Meyakini bahwa
seorang tokoh dapat memberikan safaat di hari kiamat, sehingga kuburannya
selalu diziarahi dan dikeramatkan, hari lahir dan kematiannya selalu
diperingati, benda-benda peninggalannya dan apa-apa yang berkaitan dengannya
diyakini membawa barokah. Anggapan bahwa hanya tokoh-tokoh tertentu atau
orang-orang khusus yang bisa mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan manusia
pada umumnya tidak mampu. Sehingga timbul keyakinan bahwa umumnya manusia harus
mendekatkan diri pada orang-orang khusus tersebut supaya bisa dekat dengan
Allah.
III.
Praktek Sihir dan Perdukunan (syirik)
Syirik
adalah memalingkan bentuk peribadatan kepada selain Allah atau menyamakan Allah
dengan mahluk dalam hal-hal semestinya bagi Allah, karena merupakan hak-Nya.Seperti Praktek sihir dan Perdukunan.
Bentuk-bentuk praktek sihir dan perdukunan antara lain:
·
Praktek
sihir dan perdukunan yang membuat orang celaka, apes, sakit, bangkrut,
menderita bahkan dapat membunuh orang. Contoh nyata adalah santet, tenung,
jengges dan lain-lain.
·
Guna-guna
menggunakan barang dan atau mantra-mantra yang bertujuan menjadikan sesorang
senang atau sebaliknya benci, seperti; pelet, jaran goyang, semar mendem dan
lain sebagainya.
·
Hipnotis
yaitu praktek sihir yang membuat orang tertidur atau terbawa ke alam bawah
sadar.
·
Magic
yaitu aksi-aksi atau atraksi-atraksi fantastis dengan mengandalkan kekuatan
magic yang semua itu merupakan praktik minta tolong pada jin
·
Segala
jenis ramalan ghaib untuk mengetahui nasib seseorang atau kejadian-kejadian
akan datang dan menebak barang yang hilang dengan menggunakan berbagai media
dan perantara.
Orang-orang yang telah mempraktikkan sihir dan perdukunan tersebut,
mengajarkan atau memerintahkan / meminta orang lain untuk praktek sihir dan
perdukunan itu hukumnya dia telah musyrik dan menjadi kafir.
...وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا
إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ....
Dan setiap Harut Marut mengajarkan sihir kepada seseorang ia selalu
berkata,”Sesungguhnya kami adalah fitnah (bagimu) maka janganlah kamu kufur (terhadap
Tuhanmu)”. Surat Al-Baqarah ayat 102
IV.
Condong pada Kaum Musyrik,
Kafir dan Jahiliyah
Salah satu bentuk kekafiran umat adalah:
·
apabila
ia merasa condong, mempunyai rasa cinta kepada kaum musyrik, kaum kafir atau
orang jahiliyah.
·
Mendukung,
menolong dan loyal pada orang kafir untuk melemahkan dan mengalahkan Islam dan
kaum Muslimin.
·
Mengidolakan
orang-orang tidak beriman / non-Muslim dengan cara meniru gaya, ucapan, mode
dan perbuatan mereka yang bertolak belakang dengan hukum Islam.
·
Mengagumi
agama non-Islam dan menganggap agama mereka lebih baik, lebih damai, lebih
tenteram, lebih manusiawi dan tidak banyak aturan.
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ
بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ
إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِين
Wahai
orang-orang beriman, janganlah kalian menjadikan orang Yahudi dan Nasrani
sebagai kekasih, mereka adalah kekasih satu sama lain, dan barang siapa diantara
kalian yang mengasihi mereka maka ia termasuk golongan mereka dan Allah tidak
mengasihi orang-orang yang berbuat aniaya. [Surat
Al-Maidah ayat 51]
V.
Tidak Menghukumi Kafir pada
Orang Musyrik
Kekafiran dalam kategori ini antara lain:
·
Menganggap
orang-orang yang mengerjakan praktik-praktik syirik seperti: ibadah di kuburan,
menyembelih hewan untuk jin dll, masih Islam dengan alasan masih mengucapkan
syahadat. Fakta dalil bahwa orang-orang yang berkeyakinan dan berbuat syirik
maka hancur lebur amalannya dan diancam neraka oleh Allah SWT sekalipun ia
mengaku Islam dan masih mengucapkan dua kalimat syahadat
·
Faham
plularisme yang menganggap semua agama sama-sama benar.
VI.
Berpaling dari Agama Allah
Bentuk nyata berpaling dari Agama Allah adalah tidak mau mempelajari /
mengkaji / memahami Al-Quran dan Sunnah Nabi (Al-Hadist) dan juga tidak
mengamalkannya, terutama akidah yang wajib diketahui seperti Rukun Islam, Rukun
Iman dan lain sebagainya. Orang-orang yang berpaling dari Agama Allah
beranggapan bahwa:
·
Semua
agama sama benarnya karena semua agama tujuannya adalah ibadah kepada Allah
· Termasuk berpaling dari agama Allah adalah orang-orang munafik
yaitu orang yang belajar dan menguasai ajaran Islam namun ilmunya hanya di
bibir saja, tidak diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ
لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا
وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ
أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sungguh-sungguh Aku (Allah) jadikan isi neraka Jahannam
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. [Surat Al-Arof
ayat 179}
VII.
Benci Terhadap Peraturan Allah
dan Peraturan Rasulullah SAW
Seseorang yang benci dengan salah satu saja peraturan-peraturan
yang dibawa oleh Rasulullah SAW cukup membuat rusak Islamnya dan jatuh pada
kekafiran.
VIII.
Menganggap Petunjuk dan Hukum
Nabi Muhammad SAW lebih rendah daripada petunjuk dan hukum buatan manusia.
Petunjuk dan hukum Nabi meliputi; agama, perbuatan, ajaran dan
akhlak. Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang paling sempurna petunjuknya dan
paling bagus budi pekertinya.
Contoh nyata kekafiran model ini adalah:
·
Faham
yang mengedepankan kebebasan berfikir, berpendapat dan bersikap dengan
meninggalkan nash-nash dari Quran maupun Hadist. Penganut faham ini menjadikan
akal / logika sebagai tolok ukur dalam kebaikan dan kejelekan.
·
Faham
yang menganggap hukum selain syareat Islam lebih cocok, lebih relevan bagi
kehidupan moderen, lebih adil, lebih konkrit, lebih sesuai dengan hak asasi
manusia. Padahal seseorang yang beranggapan hukum Islam sama dengan hukum
buatan manusia sudah cukup membuat ia menjadi kafir atau murtad dari Islam,
apalagi menganggap hukum buatan manusia biasa lebih baik daripada hukum Islam,
jelas lebih sangat kufurnya.
D.
KESIMPULAN
Hal-hal yang dapat merusak iman dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Syirik
dalam beribada kepada Allah Swt
2.
Bertawasul
kepada mahluk lain
3.
Tidak
mengkafirkan orang yang telah nyata kafir
4.
Mereka
yang lebih berkeyakinan bahwa ideologi dunia ini lebih baik dari pada yang
dibawa oleh nabi muhammad saw
5.
Membenci
apa yang dikatakan sebagai sunnah rasulullah saw
6.
Agama
dan hukum islam menjadi bahan sendan atau mainan
7.
Menilik
nasib dan bermain sihir
8.
Membantu
orang kafir dalam nenentang islam
9.
Mempercayai
bahwa keluar dari agama islam dan memasuki agama lain tidak menjadi kesalahan
karena semua agama adalah sama
10.
Menolak
sebahagiaan dari pada hukum agama islam
Hal-hal yang merusak iman sehingga dapat membatalkan syahadat yang memiliki
konsekuensi kekufuran kepada Allah yaitu:
1.
Bertawakal Dan
Bergantung Pada Selain Allah
Allah berfirman (Qs. 5 : 23 ) yang artinya
“Dan hanya kepada Allah
lah kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”
2.
Bekerja
/ beraktivitas dengan tujuan selain Allah
Karena sebagai orang muslim, seyogyanya kita memiliki prinsip :
(QS. 6 : 162)
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِين
“Katakanlah : sesungguhny
shalatku, ibadahku, hidupk dan matiku
hanyalah untuk Allah, tuhan semesta alam”
3.
Membuat
Hukum / Perundangan Selain Dari Hukum Allah
Allah berfirman (QS. 5 : 57)
yang artinya
“Menetapkan hukum itu
hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan dia pemberi keputusan
yang paling baik”
4.
Mejalankan hukum selain hukum Allah
Allah berfirman (QS. 5: 44) yang artinya
“Dan barang siapa yang tidak menghukum dengan apa yang telah
diturunkan Allah (Al-Qur’an), maka mereka itu adalah orang-orang kafir”
E.
SARAN
·
Sebagai umat islam, hendaklah kita berpegang
teguh pada agama kita sendiri dan jangan ikut campur dengan
agama lain.
·
Sering-seringlah beribadah kepada
Allah SWT, Dengan cara berdzikir, shodaqoh, sholat malam,
dan puasa sunnah.
·
Jangan mudah terpengaruh dengan budaya barat
yang menyesatkan, Perpegang teguhlah pada sumber hukum ajaran islam yaitu Al-qur’an dan hadits.
·
Hindari perbuatan-perbuatan yang kita tidak
tau asal-usulnya.
0 comments:
Post a Comment